carol.jpg Setelah perhelatan 1st Asian Choir Games di Jakarta ditahun 2007 berakhir. Maka pada Tahun 2008 nanti komunitas dan pencinta paduan suara Indonesia kembali akan di suguhi dengan berbagai kegiatan festival, seminar, workshop dan gala concert. Secara khusus bagi mereka yang akan mengikuti Word Choir Games di Graz Austria pada medio tahun 2008 nanti, ( Kota yang juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Eropa / Euro Cup 2008 ).

Kita lupakan sejenak, Festival Internasional seperti Word Choir Games  9 – 19 July di Graz Austria yang bernaung dibawah Musica Mundi atau BÉLA BARTÓK  23rd International Choir Competition yang akan diselenggarakan pada tanggal  30 July – 3 August 2008 di Debrecen, Hungary. Ini adalah salah satu seri dari 6 seri kejuaraan paduan suara di Eropa yang tergabung dalam European Grand Prix For Choral Singing, dimana pada tahun 2007 ini Philippine Madrigal Singers menjadi satu-satunya paduan suara yang pernah memenangkan European Grand Prix For Choral Singing sebanyak dua kali. 

Kita kembali ke Indonesia, ketika pertumbuhan dan minat terhadap paduan suara kian hari kian meningkat, ditandai dengan seringnya paduan suara Indonesia mengikuti kompetisi-kompetisi di luar negeri baik yang berada dibawah payung organisasi Musica Mundi ataupun organisasi paduan suara internasional lainnya.

Menyinggung soal prestasi internasional cukuplah untuk dapat dibanggakan, dibandingkan dengan prestasi para atlit sea games kita yang didukung penuh oleh organisasi induk olah raga dan sponsor dari sektor swasta, rasanya cukup membanggakan bagi para duta seni kita yang bertarung diajang Internasional dengan bermodalkan tekad serta upaya swadaya dalam mewujudkan keikutsertaan Indonesia di level Internasional.

Memasuki tahun 2008 ini ketatnya persaingan kompetisi di dunia paduan suara Indonesia, sangat terasa dengan hadirnya berbagai kompetisi paduan suara tingkat Nasional dan Internasional dimana penyelenggaraannya akan dilaksanakan di berbagai daerah/kota di Indonesia, sebut saja;

1. Pesparawi Mahasiswa X yang pelaksanaanya akan bertempat di UKSW Salatiga pada tanggal 28 Juli – 05 Agustus 2008  (dalam logo website resminya masih dicantumkan tanggal 26 Oktober – 02 November 2008)

2. Tak kalah dengan Pesparawi Mahasiswa X adalah Festival Paduan Suara XXI ITB 2008 (FPS XXI ITB 2008) rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 24-31 Agustus 2008 di Institut Teknologi Bandung. Festival yang selalu di tunggu-tunggu oleh komunitas paduan suara Indonesia, sayangnya tanggal penyelenggaraan berdekatan dengan pelaksanaan Pesparawi Mahasiswa X.  

3. Berikutnya adalah Festival paduan suara Internasional yang cukup fenomenal digagas oleh Bandung Choral Society dan Manado Choral Center untuk pertama kali akan diselenggarakan diManado dan diberi nama “North Sulawesi International Choir Competition 2008” rencana pelaksanaan pada tanggal 22 – 25 Juni 2008.

Tidak terhitung penyelenggaraan festival paduan suara yang bersifat lokal di daerah masing-masing ataupun festival yang dilaksanakan oleh pihak swasta seperti yang saat ini dilaksanakan oleh MNC dalam rangka menyambut Natal, konon festival ini akan diselenggarakan satu tahun sekali.

Menyikapi begitu banyaknya kompetisi pada tahun 2008 nanti, khususnya yang akan diselenggarakan di Indonesia, menjadi pertanyaan bagi kita semua, komunitas paduan suara Indonesia; Sesungguhnya apa sih yang ingin kita capai dari sebuah penyelenggaraan festival/kompetisi paduan suara?

Jika Musica Mundi telah memilki arah yang jelas di bawah motto ” Singing together brings nations together ” (Menyanyi bersama membawa bangsa-bangsa bersatu) bagaimana dengan penyelenggaraan-penyelenggaraan kompetisi paduan suara di Indonesia? Jelas aroma persaingan demi gengsi dan prestise masih terasa begitu kental, hal ini mudah saja untuk dibuktikan dengan enggannya sebuah paduan suara memberikan partitur lagu kepada paduan suara lain untuk sebuah lagu komposisi yang bagus dan baru, dengan alasan hak cipta, tujuannya tentu saja sebuah eksclusiveme, disamping banyak lagi faktor-faktor lain yang membuat festival paduan suara tersebut menjadi kontra produktif termasuk yang paling krusial dan sering bermasalah adalah penilaian Jury yang kurang objective.

Namun diatas semuanya itu memasuki tahun 2008 ini, berbahagialah anda komunitas paduan suara di Indonesia dengan semakin banyaknya kompetisi, seminar, workshop dan gala concert yang akan dilaksanakan, dengan kata lain sesungguhnya dunia paduan suara indonesia kini mulai menarik dan memukau masyarakat, pemerintah, asosiasi paduan suara, institusi daerah dan kota-kota besar dan tentunya para penyanyi paduan suara itu sendiri. Harapan kita bahwa penghargaan terhadap dunia paduan suara akan semakin meningkat dan menjadi inspirasi tersendiri bagi para komposer, arranger dan seluruh pelaku bahkan pemerhati dunia paduan suara diIndonesia.  Pada akhirnya komunitas paduan suara kita kedepan dapat menjadi sebuah keluarga besar yang mampu menggerakkan dan memperkaya potensi budaya seni bangsa Indonesia tercinta!  Bravo Paduan Suara Indonesia (rfw)